Minggu, 03 Oktober 2010

Bangkok On The Spot (1)


Pas lewat tengah malam waktu Karachi akhirnya saya terbang dengan Thai Air meninggalkan kota itu dengan segala keruwetannya. Feeling saya ini adalah kunjungan saya yang terakhir di Pakistan. Penerbangan berjalan lancar menuju Bangkok ada perasaan gembira menyelinap bahwa akhirnya saya bisa pergi juga ke Thailand. Setelah terbang selama 5 jam akhirnya tepat fajar menyingsing saya sudah berada di atas kota Bangkok. Sungai Chao Praya terlihat jelas seperti ular raksasa dikelilingi kerlap kerlip lampu kota. Indah sekali pemandangannya waktu itu.
Setelah menjejakkan kaki di bandara Svarnabhumi saya kelilingi bandara itu dengan penuh takjub menikmati kemegahan desain bangunan dan interiornya yang benar benar digarap dengan detail yang mempesona. Entah kapan Indonesia bisa punya bandara yang megah seperti ini.
Setelah menyelesaikan urusan imigrasi saya keluar dan menuju lantai 3 dimana banyak resto dan kafe berada. Perut dah mulai keroncongan minta diisi tapi pagi kaya gini paling enak makan yang agak ringan dan minuman hangat. Tapi hati hati di Thailand makanan yang mengandung babi banyak sekali. Kalau mau aman cari restoran yang berlabel halal salah satunya The Miracle Food. Tapi berhubung waktu itu tutup akhirnya saya pergi ke store Dunkin Donut. Setelah liat sana sini akhirnya saya kebobolan juga. Saya pilih sandwich isi telor dan ham. saya pikir ham terbuat dari daging sapi tapi setelah saya liat di kamus ternyata daging babi asap. Hueks!. Apadaya namanya juga tak tahu apes.
Untuk menuju kota Bangkok dari Airport ada tiga mode transportasi. Pertama menggunakan Taxi meter, kedua menggunakan Airport bus express ketiga dengan kereta airport train. Sebenarnya saya pingin menjajal dengan kereta tapi setelah tau jalurnya ternyata jauh dari hotel saya berada dan mesti nyambung lagi dengan skytrain. Kalau dengan taksi ongkosnya cukup mahal dan rata2 sopirnya susah ngomong inggris. So akhirnya saya pilih Airport Bus Express yang melewati daerah Pratunam dan turun di depan mall MBK. Dengan ongkos 150 bath (Rp 45 rb) kita langsung diantar sesuai trayek yang dilewati.
Kesan begitu keluar airport sarana transportasi Thailand sangat teratur. Sepanjang perjalanan menuju kota kita melewati tol jalan layang dengan lancar. Kanan kiri jalan di kelilingi gedung gedung perkantoran moderen. Sesekali saya temukan masjid di sepanjang jalan menuju kota. Begitu keluar dari tol kemacetan langsung menghadang. Hmm gak beda jauh sama Jakarta. Setelah lepas dari macet akhirnya saya turun dekat MBK. Dari MBK saya naik ke jembatan BTS dan turun depan National Stadium. Plang hotel Muangphol Mansion akhirnya kelihatan. Setelah chek in dan dapat kamar segera persiapan untuk berpetualang. Bentuk fisik hotelnya cukup tua tapi fasilitasnya cukup lengkap. Berlantai tujuh dan dilengkapi internet corner di lobby.
Rencana hari pertama ini saya akan berkunjung di Pasar Watuchak weekend market sekalian beli beberapa souvenir buat oleh oleh jadi besoknya saya gak direpotkan lagi dengan beli ini itu.
Untuk menuju Watuchak weekend market saya naik Skytrain. Cukup 5 menit jalan dari hotel sudah sampai stasiun National stadium. Atau kalau mau jalan jalan bisa naik dari stasiun Siam dan bisa langsung menuju Stasiun Mo Chit stasiun terdekat dengan pasar watuchak.
Untuk naik Skytrain kita harus tukar uang kertas dengan koin kemudian masukkan ke panel box tempat automatic ticket. Pencet stasiun yang hendak dituju kemudian masukkan koin setelah itu tiket akan keluar otomatis. Hm hampir mirip dengan Monorel di Kuala lumpur cuma yang ini pake koin.Setelah dapat tiket kita bisa masuk ke kereta dan langsung menuju ke stasiun tujuan.
Setelah sampai di stasiun Mo Chit saya langsung keluar dari stasiun dan melewati taman Quenn Sirikit Park menuju pasar Watuchack. Suasana pasarnya mirip dengan pasar pasar2 di Indonesia cuma kebersihannya lebih terjaga dan banyak turis bulenya. Berhubung sudah siang akhirnya saya cari warung buat isi perut. Disebuah warung yang ramai saya coba pesan salah satu makanan khas Thailand yaitu Sticky rice with mango. Dengan uang 50 bath kita udah dapat seporsi Sticky rice. Hmm bentuk luarnya sudah menggoda setelah dicoba rasanya hmm yummy.. nasi ketannya sangat gurih di tambah potongan mangga gadung manis benar benar lezaat. Stelah itu seafood tom yam pun saya lahap...rasanya asam asam pedas..jadi ingat tom yam buatan Noi Prapaporn di india dulu.
Setelah hampir seharian keliling pasar akhirnya saya dapatkan juga beberapa souvenir diantaranya kaos dan kain sutera Thailand. Berhubung ilmu tawar menawar lemah saya selalu beli dua buat alasan nawar. Tapi lumayanlah masih terjangkau di kantong. Tak terasa kaki rasanya udah gempor seharian jalan melulu. Menjelang sore saya putuskan kembali ke hotel dengan memakai Skytrain yang sama. Menjelang magrib saya sudah tiba di hotel. Setelah mandi dan istirahat sebentar acara jalan jalan dilanjutkan ke mall sekitar hotel. Tujuan saya MBK mall favorit orang indonesia buat belanja. Sepanjang jalan menuju mall dipenuhi pedagang kaki lima dengan bermacam macan barang dagangannya. nantilah belanja lagi sekarang waktunya cari makan malam di mall. Setelah muter sana sini akhirnya disalah satu food court saya memesan Nasi Goreng seafood di stan Indonesian food. Lebih aman dari babi dan sudah ketauan rasanya seperti apa hehe. hari pertama di bangkok saya akhiri dengan kecapean. Ada rasa penasaran pengen tau dunia hiburan malam bangkok yang terkenal seperti di Pat Pong tapi berhubung sudah capek dan gak ada teman jalan belum nanti kalo kesasar akhirnya saya cari aman dengan tidur di hotel buat persiapan petualangan keesokan harinya. Untuk jalan jalan hari kedua saya ceritakan di posting selanjutnya. ZZZzzzz.....grookk!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar