Jumat, 21 Juni 2013

Jejak langkah di Pulau Pahawang Kecil Lampung

Pada akhir tahun lalu saya dan beberapa teman di kantor mengadakan acara jalan-jalan ke pantai. Tempat destinasi yang akan dituju adalah pulau Pahawang di Lampung selatan. Tempat ini dipilih karena memiliki  pantai pasir putih alami dan pemandangan laut yang eksotis. Pulau Pahawang Kecil merupakan salah satu gugusan pulau yang terdapat di Lampung Selatan. Di pulau ini terdapat bungalow milik pengusaha Perancis dan menurut info penjaga pulau ini termasuk areal pulau pribadi sehingga setiap pengunjung yang datang di pulau tersebut harus mengikuti beberapa aturan yang diterapkan oleh pemilik pulau tersebut salah satunya dilarang memasuki area bungalow private tersebut. Sayang ya...di negara sendiri tapi ada pulau indah yang dikuasai oleh orang asing..sedih!



Lupakan masalah pemilik pulau tadi kembali ke Pulau Pahawang untuk menuju ke pulau ini dari kota Bandar Lampung kita bisa mengendarai mobil atau motor menuju ke pelabuhan Ketapang. Jarak dari Bandar Lampung ke pelabuhan Ketapang sekitar 10 km menyusuri jalan berkelok-kelok di sekitar Teluk Betung. Sesampainya di Ketapang kita harus menghubungi nelayan setempat untuk menyewa perahu. Tarif persewaan perahu dengan kapasitas 8-10 orang sekitar 250 ribu PP. Waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang ke pulau Pahawang sekitar 45 menit. Selama perjalanan kita akan melewati beberapa pulau kecil dengan hutan bakau yang masih lebat dan sekumpulan burung burung yang terbang mengelilingi hutan yang masih alami di pulau tersebut. Sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan.


Selama perjalanan di dalam perahu cukup membuat jantung berdebar.. karena ketika perahu memecah ombak air terpecah dan mengenai wajah atau tangan kita.. Berasa asin, pedih jika terkena mata.. Cukup memacu adrenalin juga sebenarnya saat berlayar di atas perahu ini ketika menerjang ombak perahu menjadi terguncang-guncang sehingga bagi yang tidak terbiasa di laut mungkin membuat pusing akibat mabuk laut. Setelah berlayar selama 45 menit sampailah kami di pulau Pahawang kecil. Pantai putih bersih menyambut kedatangan kami. Air laut yang biru dan hijau sungguh menantang untuk diselami. Dari atas perahu saja sudah kelihatan sekumpulan batu karang dan sekumpulan ikan yang berkeliaran dibawahnya. Sayang saat itu kami lupa membawa peralatan selam seperti snorkling jadi kamipun hanya terkagum-kagum dari atas perahu.

Setelah minta ijin dengan penjaga pulau saya dan teman-teman pun langsung berenang dan bermain pasir putih dan yang paling keren ketika air laut surut pulau Pahawang kecil ini akan tersambung dengan Pulau Pahawang Besar di sebelahnya sehingga kita pun bisa menyeberang ke pulau dengan jalan kaki. Banyak sekali biota laut yang bisa kita temukan di pulau ini selain jenis kerang-kerangan ada pula berbagai jenis bintang laut dan kima (Tridacna Gigas). Hati hati kalau berenang di area padang lamun (ilalang laut) karena masih ditemukan ular laut yang sedang bersembunyi di sela sela lamun. Perlu diketahui bisa ular laut ini lebih ganas dari bisa ular cobra sekalipun. 

Selain pulau Pahawang Kecil sebenarnya masih banyak pulau yang bisa kita kunjungi di sekitarnya namun karena cuaca tidak mendukung akhirnya kami putuskan untuk kembali ke Pelabuhan Ketapang dengan perahu yang sama. Begitulah pengalaman indah selama perjalanan ke Pulau Pahawang kecil masih ada pantai-pantai eksotis lainnya di wilayah  Lampung seperti Pantai Mutun dan Teluk Kiluan. Next time pastinya.



Kamis, 20 Juni 2013

My Gear for Travelling Photography

Selama travelling tentunya tidak lengkap kalau tidak ada dokumentasi selama perjalanan. Oleh karena itu untuk para traveller tentunya punya gear kamera kesayangan. Untuk keperluan dokumentasi dan berburu foto-foto eksotis selama perjalanan saya menggunakan kamera Sony NEX F3. Sebelumnya saya menggunakan kamera prosumer Fujifilm Finepix HS10. 

Saya sudah dua kali menggunakan produk kamera Fujifilm yaitu S2000HD dan HS 10. Untuk pemula kamera ini sangat cocok untuk belajar fotografi dari mode auto yang tinggal jepret sampai mode manual yang harus mikir-mikir sebelum jepret. Untk Fujifilm S2000HD sudah menemani perjalanan saya selama di Pakistan part 2 dan Thailand serta mudik edisi 2010. Sedang Finepix HS10 menemani hunting sewaktu ke Pakistan  part 3 dan di Hongkong-Macau serta mudik edisi 2012. Hasil foto dari kamera ini cukup memadai untuk hunting selama travelling karena praktis tidak perlu berganti lensa. Cuma karena merupakan kamera prosumer yang bersensor kecil pada kondisi low light atau malam hari hasilnya pas-pas an. Hal ini saya alami pada waktu jalan-jalan ke Hongkong ketika Nite photo session sewaktu di Victoria Harbour maupun Victoria Peak sangat susah sekali untuk mengunci fokus dan hasil foto yang detail. Walaupun sudah saya atur speed dan aperture bukaan besar sekalipun kadang hasilnya malah OE (over exposure). Hanya ketika untuk foto landscape pada siang hari dengan cuaca cerah hasil fotonya cukup bagus tone yang terekam lumayan indah walupun kadang mesti perlu dikoreksi level exposure dan kontrasnya. 


Sekarang saya menggunakan kamera mirorrless Sony NEX F3 dengan dua lensa kit yaitu SEL 18-55mm dan SEL 16mm. Ini juga kamera Sony kedua saya sebelumnya saya menggunakan Sony NEX 5 tapi berhubung ada buyer yang minat jadi dilego aja hehe. Mengunakan kamera Nex F3 dengan sensor besar setara kamera DSLR hasilnya tentu lebih baik daripada kamera prosumer. Dengan mudah saya bisa mengambil gambar dengan bokeh (background ngeblur) dimana dengan kamera prosumer sangat susah sekali. Selain ringan dan praktis banyak fitur-fitur yang memudahkan bagi fotografer pemula. Kelemahannya hanya pada tidak adanya fasilitas viewfinder seperti DSLR. Ini adalah konsekuensi dari sebuah kamera mirorless karena dengan tanpa cermin bentuk body bisa lebih ramping dan kompak. Kesulitannya ketika foto disiang hari layar LCD tidak bisa terlihat jelas sehingga mengganggu menemukan komposisi warna yang tepat. Tapi overall hasil jepretannya sangat memuaskan. 

Rabu, 19 Juni 2013

Jalan-jalan Mudik 2012

Setelah sekian lama absen kini saya nongol lagi di blog. Jalan-jalan ketika mudik tahun 2012 kemaren ternyata belon diposting hehe...lebih baik terlambat daripada tidak. Setelah edisi mudik 2010 sayangnya mudik edisi 2011 kami tidak plesir kemana-mana jadi selama lebaran kami habiskan di rumah Cirebon dan Madiun. Baru pada tahun 2012 kemarin saya ada kesempatan untuk melakukan perjalanan mudik lagi bersama keluarga.

Pada edisi tahun kemarin saya mudik dari lampung menuju madiun. Sepanjang perjalanan saya mencari tempat-tempat wisata yang bisa disambangi dalam perjalanan mudik. Akhirnya tujuan yang kami sepakati adalah Umbul Sidomukti di daerah ungaran dan grojogan sewu di tawangmangu Jawa tengah.


Perjalanan saya mulai dari kota Bandar Lampung tempat dimana saya ditugaskan oleh perusahaaan. Dengan mobil Kijang LGX milik kantor saya cukup pede untuk memulai perjalanan. Sebelumnya kami menggunakan mobil Toyota Great Corolla performanya cukup memuaskan tapi kapasitasnya kecil untuk keluarga hehe.


Dari Lampung saya berangkat jam 19.00 sampai Cirebon agak sore untuk jemput keluarga sekalian istirahat dirumah mertua dulu. Besok malamnya baru berangkat menuju madiun. Sampai semarang pukul 07.00 karena sempat macet saat masuk kota. Setelah lepas dari semarang barulah kami masuk kota Ungaran. Dari semarang ke ungaran kami lewat tol baru Semarang - Solo yang baru setengah jadi. Jalannya muluss abiss dengan pemandangan bukit semarang yang indah. 


Untuk menuju ke Umbul Sidomukti setelah keluar dari kota Ungaran kita belok ke kanan ke arah Bandungan. Setelah tanya sana-sini ketika sampai di pasar Jimbaran belok kanan melalui jalan desa yang cukup sempit. Melewati jalan ini harus hati-hati karena selain menanjak kondisi jalan tidak rata dan licin. Setelah sekitar 1-2 km melewati perkampungan dan persawahan sampailah kami di sumber air Umbul Sidomukti. 


Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.




Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya.
Rasa cape dan lelah setelah jalan semalaman dari Cirebon terbayar tuntas setelah melihat kolam jernih dan bening dengan pemandangan pegunungan dan lembah yang sangat indah. Setelah ganti baju saya dan anak saya Kena dan Kiara langsung nyebur wuih bbbrrrrr...airnya dingin tapi menyegarkan. Dikolam yang terbesar terdapat sumber air yang selalu menyemburkan air jernih dan segarr. Kebetulan karena masih pagi pengunjung yang datang masih sepi jadi kami bisa berenang sepuasnya dikolam seperti kolam pribadi sendiri hehe..
Tak terasa waktu sudah beranjak siang akhirnya kami harus meneruskan perjalanan kembali ke Madiun. Setelah lelah perjalanan semalam ditambah cape berenang saya diserang ngantuk yang amat sangat akhirnya kami kembali menepi untuk memejamkan mata sebentar ditambah jalur Semarang Salatiga macet karena volume kendaraan yang sangat banyak membuat saya semakin kecapaian. 
Setelah tidur sekejap kondisi badan mulai fresh kembali perjalanan kami lanjutkan menembus kemacetan di daerah Salatiga. Kebetulan ada yang kasih petunjuk jalan alternatif melalui jalan-jalan desa cukup membantu untuk menghindari jalur utama yang sedang macet. Selepas dari salatiga perjalanan cukup lancar sampai di kota Solo. Di solo kami mencari hotel untuk istirahat  dan kami menemukan hotel di Jl. Salmet Riyadi tidak terlalu besar tapi cukup untuk sekedar istirahat semalem. Tak banyak yang kami lakukan di Solo karena kondisi jalanan yang macet rencana wisata kuliner pun terpaksa dibatalkan karena si kecil rewel. Kami cuma mencicipi bebek H.Salmet  Kartasura padahal di Cirebon pun juga ada malah lebih gurih cabang di Cirebon daripada cab di Solo ini hadeuuh.
Keesokan paginya perjalanan dilanjutkan menuju Madiun melalui jalur Tawangmangu. Jalur ini adalah jalur alternatif menuju Madiun-Surabaya selain jalur utama yang melewati Sragen-Ngawi. Selain lebih singkat pemandangan yang dilalui sangat indah karena merupakan jalur pegunungan di lereng gunung Lawu.Setelah melewati tanjakan yang cukup tinggi sampailah kami di pasar wisata Tawangmangu. tak banyak yang dilihat dipasar ini karena suasana menjelang lebaran sangat ramai sekali. Setelah melewati pasar Tawangmangu ada petunjuk ke arah Grojogan Sewu belok ke kiri. Grojogan sewu mempunyai dua pintu masuk yaitu pintu bawah dan pintu atas. Kami melalui pintu bawah karena medannya datar cukup ringan dan  cocok untuk anak-anak sedang pintu atas medannya cukup curam walaupun sudah dilengkapi tangga tapi cukup melelahkan. 
 Setelah membayar karcis masuk kami melalui jalan setapak ditengah hutan pinus. Jalan menuju ke air terjun sudah dipaving sehingga nyaman dan tidak licin. Di sepanjang jalan banyak pedagang yang jual makanan dan minuman ada pula penjual makanan khas tawangmangu yaitu sate kelinci tapi berhubung bulan puasa kami dan anak-anak tidak tergoda untuk mencicipinya. Tak lama sampailah kami di air terjun Grojogan Sewu. Pemandangan menakjubkan terhampar didepan dengan ribuan galon air seakan-akan dicurahkan dari atas tebing membentuk pancuran raksasa yang berbuih dengan deru suara yang menggelegar. Udara sejuk pegunungan dan embun yang yang semerbak disekitar air terjun menambah kenikmatan wisata alam ini.
Air terjun yang terletak 27 km arah timur kota Karanganyar ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter. Meskipun bernama Grojogan Sewu atau air terjun seribu bukan berarti jumlah air terjunnya seribu buah. Disini terdapat satu air terjun utama dan beberapa titik air terjun lainnya. Bila ingin melihat air terjun lebih dekat, kita harus melewati bebatuan tajam dan besar. Sebenarnya untuk mendekati air terjun ini sudah ada larangan, namun banyak pengunjung yang tak menghiraukannya. Disarankan untuk tidak berenang atau berendam di bawah pancuran air terjun karena derasnya air yang jatuh bisa melukai tubuh. Fasilitas lain yang ada di kawasan ini antara lain kios cenderamata, musholla, toilet, penjual bunga abadi edelweiss, taman bermain anak, taman binatang hutan dan sarana outbound seperti flying fox dan jembatan tali juga ada disini. Selain itu ada persewaan kuda untuk berkeliling di hutan wisata ini dan ada pula fasilitas arung jeram mini menyusuri sungai kecil yang penuh batu-batu besar. Hanya dengan membayar 11.000 kita sudah bisa mengarungi derasnya sungai dari air terjun Grojogan Sewu ini. Anak saya pun tak sabar ikut mencoba arung jeram ini dan pastinya aman untuk anak-anak sekalipun.
Setelah puas bermain disekitar air terjun akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mudik kami. Hati hati selama di area air terjun Grojogan Sewu ini karena banyak monyet liar yang usil mengambil makanan maupun ba

rang-barang milik pengunjung. Anak saya yang kecil pun sampai jatuh bangun gara-gara ketakutan didekati oleh gerombolan kera yang mau mengambil botol susu anak saya. Tapi over all berwisata di Grojogan Sewu ini sungguh mengasyikkan. 
Setelah dari tawangmangu perjalanan kami lanjutkan melewati Cemoro sewu. Cemoro sewu merupakan salah satu gerbang untuk pendakian ke puncak Gunung Lawu. Disekitarnya terdapat warung-warung tenda dengan view pegunungan dan lembah lereng gunung lawu. Selain itu tak jauh dari cemoro sewu kitapun bisa menemukan tempat wisata lain yaitu Telaga Sarangan. Tapi karena kami sudah sering berkunjung kesana Telaga Sarangan hanya kita lewati dan melanjutkan perjalanan menuju kota Madiun. Tak lama kemudian sampailah kami di rumah madiun dan berlebaran dengan keluarga. Thanks ya tetap ikuti Jalan-jalan mudik tahun ini masih banyak spot tempat wisata yang akan kita kunjungi. See ya