Selama travelling tentunya tidak lengkap kalau tidak ada dokumentasi selama perjalanan. Oleh karena itu untuk para traveller tentunya punya gear kamera kesayangan. Untuk keperluan dokumentasi dan berburu foto-foto eksotis selama perjalanan saya menggunakan kamera Sony NEX F3. Sebelumnya saya menggunakan kamera prosumer Fujifilm Finepix HS10.
Saya sudah dua kali menggunakan produk kamera Fujifilm yaitu S2000HD dan HS 10. Untuk pemula kamera ini sangat cocok untuk belajar fotografi dari mode auto yang tinggal jepret sampai mode manual yang harus mikir-mikir sebelum jepret. Untk Fujifilm S2000HD sudah menemani perjalanan saya selama di Pakistan part 2 dan Thailand serta mudik edisi 2010. Sedang Finepix HS10 menemani hunting sewaktu ke Pakistan part 3 dan di Hongkong-Macau serta mudik edisi 2012. Hasil foto dari kamera ini cukup memadai untuk hunting selama travelling karena praktis tidak perlu berganti lensa. Cuma karena merupakan kamera prosumer yang bersensor kecil pada kondisi low light atau malam hari hasilnya pas-pas an. Hal ini saya alami pada waktu jalan-jalan ke Hongkong ketika Nite photo session sewaktu di Victoria Harbour maupun Victoria Peak sangat susah sekali untuk mengunci fokus dan hasil foto yang detail. Walaupun sudah saya atur speed dan aperture bukaan besar sekalipun kadang hasilnya malah OE (over exposure). Hanya ketika untuk foto landscape pada siang hari dengan cuaca cerah hasil fotonya cukup bagus tone yang terekam lumayan indah walupun kadang mesti perlu dikoreksi level exposure dan kontrasnya.
Sekarang saya menggunakan kamera mirorrless Sony NEX F3 dengan dua lensa kit yaitu SEL 18-55mm dan SEL 16mm. Ini juga kamera Sony kedua saya sebelumnya saya menggunakan Sony NEX 5 tapi berhubung ada buyer yang minat jadi dilego aja hehe. Mengunakan kamera Nex F3 dengan sensor besar setara kamera DSLR hasilnya tentu lebih baik daripada kamera prosumer. Dengan mudah saya bisa mengambil gambar dengan bokeh (background ngeblur) dimana dengan kamera prosumer sangat susah sekali. Selain ringan dan praktis banyak fitur-fitur yang memudahkan bagi fotografer pemula. Kelemahannya hanya pada tidak adanya fasilitas viewfinder seperti DSLR. Ini adalah konsekuensi dari sebuah kamera mirorless karena dengan tanpa cermin bentuk body bisa lebih ramping dan kompak. Kesulitannya ketika foto disiang hari layar LCD tidak bisa terlihat jelas sehingga mengganggu menemukan komposisi warna yang tepat. Tapi overall hasil jepretannya sangat memuaskan.
Saya sudah dua kali menggunakan produk kamera Fujifilm yaitu S2000HD dan HS 10. Untuk pemula kamera ini sangat cocok untuk belajar fotografi dari mode auto yang tinggal jepret sampai mode manual yang harus mikir-mikir sebelum jepret. Untk Fujifilm S2000HD sudah menemani perjalanan saya selama di Pakistan part 2 dan Thailand serta mudik edisi 2010. Sedang Finepix HS10 menemani hunting sewaktu ke Pakistan part 3 dan di Hongkong-Macau serta mudik edisi 2012. Hasil foto dari kamera ini cukup memadai untuk hunting selama travelling karena praktis tidak perlu berganti lensa. Cuma karena merupakan kamera prosumer yang bersensor kecil pada kondisi low light atau malam hari hasilnya pas-pas an. Hal ini saya alami pada waktu jalan-jalan ke Hongkong ketika Nite photo session sewaktu di Victoria Harbour maupun Victoria Peak sangat susah sekali untuk mengunci fokus dan hasil foto yang detail. Walaupun sudah saya atur speed dan aperture bukaan besar sekalipun kadang hasilnya malah OE (over exposure). Hanya ketika untuk foto landscape pada siang hari dengan cuaca cerah hasil fotonya cukup bagus tone yang terekam lumayan indah walupun kadang mesti perlu dikoreksi level exposure dan kontrasnya.
Sekarang saya menggunakan kamera mirorrless Sony NEX F3 dengan dua lensa kit yaitu SEL 18-55mm dan SEL 16mm. Ini juga kamera Sony kedua saya sebelumnya saya menggunakan Sony NEX 5 tapi berhubung ada buyer yang minat jadi dilego aja hehe. Mengunakan kamera Nex F3 dengan sensor besar setara kamera DSLR hasilnya tentu lebih baik daripada kamera prosumer. Dengan mudah saya bisa mengambil gambar dengan bokeh (background ngeblur) dimana dengan kamera prosumer sangat susah sekali. Selain ringan dan praktis banyak fitur-fitur yang memudahkan bagi fotografer pemula. Kelemahannya hanya pada tidak adanya fasilitas viewfinder seperti DSLR. Ini adalah konsekuensi dari sebuah kamera mirorless karena dengan tanpa cermin bentuk body bisa lebih ramping dan kompak. Kesulitannya ketika foto disiang hari layar LCD tidak bisa terlihat jelas sehingga mengganggu menemukan komposisi warna yang tepat. Tapi overall hasil jepretannya sangat memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar