Senin, 18 Oktober 2010

Indonesia Mask Festival


Festival Topeng Nusantara 2010 diselenggarakan pertama kalinya di Indonesia pada tanggal 16 October 2010 di Cirebon, Jawa Barat Festival ini akan mengangkat seni pertunjukan topeng, serta bertujuan mengenalkan kesenian topeng secara fisik maupun secara filosofis supaya tetap lestari sebagai budaya tradisi adiluhung bangsa Indonesia.Festival ini akan bersifat rutin dua tahunan dan diharapkan menjadi langkah awal usaha pengajuan Seni Topeng Nusantara kepada UNESCO, untuk mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia yang harus dijaga kelestariannya.
Selain itu festival ini juga dimeriahkan oleh Keraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon dengan mengikut sertakan benda pusaka keraton. Tiga kereta sultan dan pedati keraton yang ada di Cirebon ikut Kirab Budaya Ciayumajakuning dalam rangkaian kegiatan Festival Topeng Nusantara 2010, Sabtu (16/10). Tiga kereta tersebut adalah Kereta Singa Barong dari Keraton Kasepuhan, Kereta Paksi Nagaliman dari Keraton Kanoman, dan Kereta Juru Mudi dari Keraton Kacirebonan.


Sedangkan sebuah pedati bernama Pedati Gede Pekalangan, adalah dari Keraton Kasepuhan, yang konon sering digunakan di zaman Sunan Gunung Jati untuk mengangkut kayu bahan baku pembangunan Masjid Sang Cipta Rasa, dan Keraton Kasepuhan yang biasa ditarik seekor kerbau dan dikemudikan Ki Gede Pekalangan.

Ketiga kereta dan pedati tersebut ditarik pasukan keraton yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap seperti tombak, pedang dan tameng berjalan mulai dari Keraton Kasepuhan hingga Gedung Negara Kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah Cirebon yang jaraknya sekitar 4 Km.


Kemudian kirab juga dimeriahkan oleh berbagai atraksi kesenian daerah dari Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) serta budaya tionghoa barongsai. Kirab yang rencananya bergerak pukul 07.30 WIB terpaksa mundur hingga pukul 09.00WIB karena tertunda akibat hujan deras yang mengguyur Kota Cirebon sejak subuh. Setelah hujan reda, iring-iringan kereta keraton pun berjalan menyusuri jalan utama Kota Cirebon. Dari Keraton Kasepuhan, kirab berjalan melalui jalan Merdeka kemudian menjemput rombongan barongsay dari Vihara Dewi Welas Asih di Jl Yos Sudharso.


Dilanjutkan ke Jl Pasuketan yang disambut dengan kesenian kuda ronggeng dari Kuningan. Arak-arakkan terus bergerak melalui Jalang Kanggraksan, Siliwangi dan berakhir di Gedung Negara. Salah satu ciri khas arak-arakan yang menghadirkan kereta dan prajurit keraton adalah sepanjang perjalanan seluruh peserta kirab membaca shalawat nabi yang diiringi musik genjring.

Setibanya di Gedung Negara, Kirab Budaya Ciayumajakuning disambut oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan sejumlah duta besar dari negara sahabat.

Di Gedung Negara upacara penyambutan pun digelar yang disambung dengan peresmian pembukaan acara Festival Topeng Nusantara 2010 oleh Gubenur Jawa Barat. Kemudian masyarakat dan tamu undangan yang hadir disuguhi dengan rampak tari Topeng Kelana yang dibawakan oleh puluhan penari dari beberapa sanggar tari di Cirebon dan beberapa tarian khas Cirebon lain.
Rencananya acara Pesta Rakyat dan Kuliner di Gedung Negara akan diselenggarakan hingga malam hari dengan menghadirkan sejumlah artis ibu kota dan lokal Cirebon seperti Iis Dahlia dan musik tarling Abdul Ajib. Sedangkan tamu undangan yang sebagian besar adalah duta besar negara sahabat, pada malam harinya akan menghadiri Pagelaran Festival Topeng Nusantara 2010 di Panggung Budaya Cilimus 1928, Resort Prima Sangkanurip, Kabupaten Kuningan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar