Senin, 11 Agustus 2014

Mudik 2014 part 4 [Jalan-jalan di Bandung]

Tampak depan Guest house Grha Ciumbuleuit
Perjalanan dari Lembang ke Bandung kami tempuh kurang lebih 1 jam dengan kondisi padat merayap sepanjang jalan Setia budi. Dengan mengikuti petunjuk jalan yang ada akhirnya kami temukan jalan Ciumbuleuit. Setelah sejenak makan siang di food court Supermarket Yogya kami langsung check in di Guest House Grha Ciumbuleuit. Hotelnya sangat nyaman sekelas hotel bintang 3 saya booking via pegi-pegi.com jauh hari sebelumnya seharga Rp. 330rb tanpa breakfast. Dan yang pasti hotel tersebut ada fasilitas kolam renang hal yang sangat disukai oleh anak-anak. Maka begitu beres-beres di kamar anak-anak langsung ganti baju dan nyebur di kolam renang hotel.

Kolam renang hotel..byuurrr.
Kolamnya sih ga terlalu luas tapi bersih dan rapi kebetulan sore itu banyak anak-anak juga yang lagi berenang jadi suasananya sangat ramai. Yang tidak saya suka hotel ini hanya kamarnya saja yang sempit. Luas kamar mandi di dalamnya makan hampir separo dari luas kamar sisanya untuk double bed, meja dan tv LED. Harga makanan di dalam hotel juga standar ga semahal menu hotel lainnya. Ada live show music juga setiap malam minggu pokoknya rekomended banget. Setelah selesai acara berenang kami pun bersiap-siap untuk jalan-jalan sore di kawasan Cihampelas.


Di kamar hotel...sempit bingits!
Shoping jeans dan kaos bandung pastinya. Hanya berkendara sekitar sepuluh menit kami sudah sampai di jalan Cihampelas. Berhubung malam minggu jelas macet tak bisa dihindari lagi. Apalagi cari parkiran pinggir jalan sulitnya setengah mati untung kami dapat pakir depan Cardinal Store tapi musti bayar 5 ribu perak tak apalah setahun sekali ini. Kalau saya jadi walikota Bandung Jalan Cihampelas ini akan saya buat trotoar yang luas buat pejalan kaki agar nyaman berbelanja. Macet jelas tidak bisa dihindari makanya mending akan saya buat jalur motor dan mobil hanya satu jalur saja jadi ada sisa space jalan yang agak luas yang bisa dijadikan pedestrian untuk para pejalan kaki. Ngimpi... Masa saya dan keluarga harus mepet-mepet berimpitan dengan pedagang kali lima dan motor yang lalu lalang di jalan sungguh berbahaya dan hak pejalan kaki benar-benar dipinggirkan. Sementara mobil dan motor berebutan mencari celah-celah yang bisa dilewati.

Setelah keluar masuk store saya dapat celana jeans dengan harga murah tak lupa beli oleh-oleh berupa kaos Bandung.Tak lama jalan kaki saya masuk kawasan Ciwalk barulah tempatnya lega dan luass....jalan kaki bisa leluasa dengan nyamannya apalgi tempatnya teduh dan cozy banget. Pantes banyak ulasan-ulasan tentang tempat ini di media online. Mall dengan konsep outdor seperti ini memang menyenangkan kalau cuaca mendukung mengingatkan saya pada suasana mall jalanan dengan konsep yang sama seperti di Hongkong maupun Singapore hehehe...
Suasana jalan Cihampelas yang ramai

Belum lama jalan di Ciwalk Kenna dan Kiara mulai rewel ketika melihat outlet Pizza Hut dan Game Zone. Acara jalan-jalan di Ciwalk jadi buyarr karena mereka mogok jalan kalau keinginannya gak dipenuhi...hadeehh yang kaya gini yang bikin esmosi kalo lg jalan sama anak-anak. Mak Nyak pun juga ikutan esmosi akhirnya ngajak pulang ke hotel gara-gara anak-anak rewel minta jajan. Wes ya sudah pulanglah ke hotel...planing saya untuk jalan dan berfoto ria di bangunan unik yang berada si dalam Ciwalk pun buyar seketika. Sambil ngedumel sepanjang perjalaman akhirnya kita putar balik ke hotel. Bener-bener jengkel juga ngliatnya secara baru kali ini jalan di Bandung eh malah pada ngambek dan minta pulang semua sabarr...sabarr...
Salah satu sudut Ciwalk

Sambil ngeles-ngeles akhirnya mobil ga jadi balik ke hotel tapi saya arahkan ke kawasan Puclut yang kebetulan searah dengan jalan menuju hotel. Melalui jalanan sempit dan tanjakan yang cukup tinggi saya sempat kebingungan mencari arah Puclut. Suara Mitsu Kuda Silver menderu-deru menyemburkan asap hitam teball ketika menapak tanjakan Punclut yang cukup tajam. Ditambahan banyaknya kendaraan yang menuju kesana menyebabkan beberapa titik jalan menjadi macet ketika berpapasan dengan kendaraan dari depan. Belum lagi ada segerombol Pak Ogah yang meminta pungutan liar dengan alasan sumbangan pembangunan  untuk daerah setempat maupun sumbangan tujuh belasan...hadeh!

Setelah melewati beberapa jalan tanjakan akhirnya kami sampai di kawasan Puncak Ciumbuleuit alias Punclut yang merupakan deretan rumah makan dengan view kota Bandung di waktu malam. Kami memilih RM Sangkan Hurip yang cukup ramai apalagi mencari parkir tempat ini juga cukup sulit karena sempitnya jalan. Masing-masing rumah makan sudah mempunyai kapling parkir sendiri-sendiri jadi kita kalau parkir didepan sebuah rumah makan berarti harus beli di rumah makan tersebut.
Kawasan Punclut di malam hari

Menurut saya kawasan Punclut ini sangat tidak memadai dari sisi ekologi atau lingkungan. Kawasan ini dipenuhi bangunan entah liar atau tidak dan diekploitasi untuk kepentingan bisnis semata. Sementara volume jalan dan kendaraan yang lewat pun sudah tidak seimbang terkesan semrawut. Makan dengan view kota bawah di malam hari menurut saya juga tidak terlalu istimewa dan menu yang disuguhkan pun standar seperti lalapan ayam/bebek goreng yang bikin beda hanya suguhan nasi merah untuk teman makan malam.

Cukup sekali ini saja saya datang ke Punclut sekedar mengobati penasaran tentang daerah Punclut hehe saya lebih senang di kawasan Dago Pakar dengan konsep yang sama tetapi didukung jalan dan kawasan yang lebih luas dan tertata rapi walaupun lebih mahal tapi puasss...........

Setelah kenyang kita pun balik ke hotel hemm senangnya....suguhan live music di lobby hotel sepertinya tidak menarik perhatian tamu-tamu hotel termasuk saya..kasian ngeliatnya ada band yang perform tanpa penonton padahal lamat-lamat suara vocal dan musicnya cukup lumayan juga tap karena sudah lelah saya pun terlelap di kamar hotel yang nyaman walaupun sempit hehe. Besok kami akan check out dan melanjutkan perjalanan menuju TKP terakhir yaitu Puncak. [to be continued..]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar